Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Perbankan Konvensional Dengan Perbankan Syariah di Jawa Barat
Studi Kasus Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri
DOI:
https://doi.org/10.55656/tjmes.v2i1.23Keywords:
Kinerja Kuangan, Bank Konvensional dan Bank SyariahAbstract
Keberadaan Bank dalam perekonomian modern merupakan kebutuhan yang sulit dihindari karena Bank telah menyentuh semua kebutuhan masyarakat. Sejak tahun 1992, Indinesia memperkenalkan dual banking (sistem perbannkan ganda). Di Indonesia terdapat dua jenis Bank Umum yaitu Bank yang melakukan usaha secara konvensional dan Bank yang melakukan usaha secara syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kinerja keuangan Bank konvensional dengan Bank Syariah. Parameter yang digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan perbankan adalah dengan menggunakan rasio keuangan yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Asset(ROA), Biaya Operasiional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri yang terdapat di Jawa Barat. Pengambilan sample dilakukan dengan purposive sampling sehingga sample yang digunakan hanya sebagian Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri yang terdapat di Jawa Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan publikasi tahunan oleh masing-masing Bank yang diteliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji Beda Dua Rata-rata (Independent Sample t-test). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada rasio CAR, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Konvensional dengan Bank Syariah. NPL, ROA, BOPO, dan LDR terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Kinerja keuangan Bank Konvensional lebih baik dari segi rasio NPL, ROA, dan BOPO, sedangkan kinerja keuangan Bank Syariah lebih baik dari segi rasio CAR dan LDR. Bank Konvensional maupun Bank Syariah memiliki kemampuan untuk mengembangkan usaha dan menampung resiko kerugian yang diakibatkan oleh kegiatan operasional Bank. Bank Konvensional maupun Bank Syariah mampu mengendalikan biaya operasional serta memperoleh keuntugan atas sejumlah asset yang dimiliki oleh Bank. Bank Syariah memiliki peluang untuk bertahan dalam dunia perbankan.
References
Abustan, (2009). Analisa Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Dengan Perbankan Konvensional, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarama
Ahmad R., Abdul H (2008) Lembaga Keuangan Daerah. Jakarta. Zikrul Hakam,
Akmad M, (20016). Hukum Perbankan Syariah, Jakarta : Rajawali Pers,
Arifin, Zainul (2009). Dasar-dasar ManajemenSyariah. Jakarta : Azkia Publisher,
Alwi, Sulfahmi, (2011). Hukum Hadits dalam Tafsir Al-Maraghi, Makassar Alauddin University Pers,
Darmawi, Herman, (2005). Pasar Finansial dan Lembaga-lembaga Finansial, Jakarta, Bumi Aksara
Hermansyah. (2005) Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta : Kencana Perdana Media Grup,
Kasmir, (2004). Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media,
http://medianehti.com/2005/09/01/pengertian-peranan-perkembangan-bank:syariah.htm?m=1 (diakses 5 September 2018, 1920 WIB),
https://core.ac.uk>download>pdf/2007/Data-Develpomnet-Analysis (diakses 19 Sepetember 2018, 19.20 WIB)
http://alfandjaya.blogspot.com/2005/03/perbedaan-dan-persamaan-bank-syariah.html?m=1 (dikases 15 September 2008 19.20WIB)
http://www.academia.edu/10981909/pemetaan-penelitian-kinerja-bank-syariah-dengan-menggunakan-informasi-keuangan (diakses 15 September 2018, 19.30WIB)
