PEMAHAMAN HADIS TALAK TERHADAP ISTRI HAID PERSPEKTIF SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN DALAM KITAB FATH DZIL JALAL WAL IKRAM BI SYARH BULUGH AL-MARAM

Abstract

Dalam memandang hadis Ibnu Umar yang mentalak istrinya ketika haid, berbeda dengan pandangan mayoritas ulama yang berpendapat talak tetap sah jika suami melakukan talak pada istri yang tengah haid, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berpendapat bahwa talak yang dilakukan suami pada kondisi tersebut tidaklah sah dan tidak terhitung sebagai talak. Ini dikarenakan talak saat haid tersebut tidaklah sejalan titah syariat. Mengenai hal itu, tulisan ini menganalisis pendapat Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin  tentang talak yang dijatuhkan suami kepada istri yang tengah mengalami haid. Penulis juga akan menampilkan argumentasi hukum yang digunakan Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin untuk menguatkan pendapatnya. Penulis menggunakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Hasil penelitian menunjukkan, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berpandangan, suami yang mentalak istri yang sedang datang bulan tidak sesuai dengan syariat Islam dan ia berdosa karena melakukan hal terlarang. Tidak hanya itu, talak tersebut itu tidak sah. Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menyebutkan sejumlah dalil disertai argumen dari Al-Quran dan sejumlah hadis yang memberikan keterangan akan adanya larangan  talak di saat istri haid, dan dinilai tidak sah/berlaku karena talak di kesempatan tersebut tidak diajarkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.